Traficanti.ro Traficanti.ro

Sambunglah dan Jangan Putus Tali Silaturahmimu !!

Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan dan tali silaturahmi. Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian, teman, dan kasih sayang dari sesamanya. Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi, dan hubungan kemanusiaan lainnya. Maka demi mencapai kebutuhan tersebut adalah fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat memahami hal tersebut, oleh sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik.
Sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya di berkahi di manapun ia berada, Allah swt memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda. Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang, pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya di setiap waktu dengan izin Rabb-nya.
Kaum  muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang di tuntut fitrah manusia?
Sesungguhnya sempurnalah dengannya keakraban, tersebar kasih sayang dengan perantaraannya, dan merata rasa cinta. Ia adalah bukti kemuliaan, tanda muru`ah, mengusahakan bagi seseorang kemuliaan, pengaruh, dan wibawa. Karena alasan itulah berlomba-lomba padanya orang-orang mulia yang berakal, maka mereka menyambung (tali silaturrahim) kepada orang yang memutuskan dan memberi kepada orang yang tidak mau memberi, serta bersifat santun kepada yang bodoh. Tidaklah nampak muru`ah, kecuali ada padanya tali kekeluargaan yang di sambung kembali, kebaikan yang di berikan, kesalahan yang di ma'afkan, dan uzur yang di terima.

Larangan memutus
Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Di anjurkan dan di seru oleh Islam. Di peringatkan untuk tidak memutuskannya. Allah Ta’ala telah menyeru hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah Ta’ala memperingatkan orang yang memutuskannya dengan laknat dan adzab, di antara firmanNya :

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang di laknati Allah dan di tulikan-Nya telinga mereka, dan di butakan-Nya penglihatan mereka.” (QS Muhammad :22-23).

“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’:1).

Silaturahmi merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya, apa bila kita melaksanakan perintah tersebut di samping kita mendapatkan pahala juga akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak sekali, di antara keutamaan tersebut adalah :
Pertama, silaturahmi merupakan sebagian dari konsekuensi iman dan tanda-tandanya.
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi." (HR Bukhori dan Muslim)

Kedua, silaturahmi adalah penyebab bertambah umur dan luas rezeki.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa yang senang di luaskan rizqinya dan di panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi." (HR Bukhori dan Muslim)

Ketiga, silaturahmi menyebabkan adanya hubungan Allah swt bagi orang yang menyambungnya.
"Sesungguhnya Allah swt menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata : ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan.' Dia berfirman: 'Benar, apakah engkau ridha bahwa Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau ? Ia menjawab, 'Bahkan.' Dia berfirman, 'Itulah untukmu.'

Keempat, akan selalu berhubungan dengan Allah swt.
Dari Aisyah ra berkata, Rosulullah saw bersabda, "Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata : "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kelima, silaturahmi merupakan salah satu penyebab utama masuk surga dan jauh dari neraka.
Dari Abu Ayyub al-Anshari ra, sesungguhnya seorang laki-laki berkata : “Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku amalan yang memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka. Maka Nabi saw bersabda : "Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim)

Keenam, silaturahmi merupakan ketaatan kepada Allah swt dan ibadah besar, serta petunjuk takutnya hamba kepada Rabb-Nya, sehingga ia menyambung tali silaturahmi tatkala Allah swt menyuruh untuk di sambung.
Firman Allah swt : "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk." (QS. Ar-Ra'd :21)

Ketuju, silaturahim merupakan amalan yang paling di cintai oleh Allah swt.
Dari seorang laki-laki dari Khos’amm berkata : “Saya mendatangi Rasulullah saw, sedangkan beliau sedang bersama salah seorang sahabatnya, aku berkata : Kamu mengaku bahwa engkau adalah Rasulullah ? Rasulullah saw menjawab: “iya”, aku bertanya: amalan apa yang paling di cintai Allah swt. Beliau menjawab; “Beriman kepada Allah swt ”, aku bertanya lagi, kemudian apa lagi ? beliau menjawab : “kemudian menyambung silaturahmi. (HR Abu Ya’la dengan sanan Jayyid)

Kedelapan, sesungguhnya ganjaran silaturahmi lebih besar dari pada memerdekakan budak.
Dari Ummul mukminin Maimunah binti al-Harits radhiyallahu 'anha, bahwasannya dia memerdekakan budak yang di milikinya dan tidak memberi kabar kepada Nabi saw sebelumnya, maka tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia berkata: “Apakah engkau merasa wahai Rasulullah bahwa sesungguhnya aku telah memerdekakan budak (perempuan) milikku ? Beliau bertanya: "Apakah sudah engkau lakukan ?" Dia menjawab : Ya. Beliau bersabda: "Adapun jika engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya untukmu." (HR Bukhori dan Muslim)

Kesembilan, di antara besarnya ganjaran silaturahmi, sesungguhnya sedekah terhadap keluarga sendiri tidak seperti sedekah terhadap orang lain.
Dari Salman bin 'Amir ra, dari Nabi saw beliau bersabda : "Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala: sedekah dan silaturahmi." (HR Tirmidzi)

Demikian pula dengan hadits Zainab ats-Tsaqafiyah, istri Abdullah bin Mas'ud ra, ketika ia pergi dan bertanya kepada Nabi saw: “Apakah boleh dia bersedekah kepada suaminya dan anak-anak yatim yang ada dalam asuhannya? Maka Nabi saw bersabda: "Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala sedekah." (HR Bukhari dan Muslim)

Ancaman memutus silaturrahmi
Sebaliknya apabila meninggalkan silaturahmi, maka akan mendapatkan ancaman dan akibat yang di peroleh. Di antara ancaman memutuskan silaturahmi adalah :

1. Tidak akan di terima amalnya
Dari Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya perbuatan anak cucu adam di perlihatkan pada setiap kamis malam jumat, maka tidak akan di terima amalnya orang yang memutus tali silaturahmi.” (HR Ahmad)

2. Akan terputus hubungannya dengan Allah swt
Rosulullah saw bersabda : Dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." [HR. Bukhari, dan Muslim].

3. Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah swt dan hari akherat
Karena salah satu tanda keimanan seseorang adalah senantiasa meghubungkan silaturahmi.

4. Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam.
Allah swt berfirman : “Orang-orang yang merusak janji Allah setelah di ikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya di hubungkan dan Mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).“ (QS Ar’Rad : 25)

“Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan di tulikan-Nya telinga mereka dan di butakan-Nya penglihatan mereka.” (QS Muhammad 22-23)

5. Tidak masuk surga
Dari Jubair bin Mut'im ra sesungguhnya Rosulullah saw bersabda, " Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan.". Sufyan berkata : “yaitu yang memutus hubungan tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah beberapa keutamaan bagi orang yang melakukan silaturahmi dan ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

No comments:

Post a Comment